Minggu, Juli 5

Siluet Luka Hati

Terlalu banyakkah aku bermimpi ?
Terlalu sakitkah hati ini ?
Ku membatu diantara selimut kasihmu
Ku mencari sela di akhir ceritaku


Masihkah Tuhan mau mendengarkanku ?
Masihkah aku harus mencari ?
Ku berlumur lelah bercampur peluh
Kuingin menambatkan hatiku hanya kepadamu

Mengapa hati ini belum bisa menerimamu ?
Mengapa hati ini masih penuh ragu ?
Mengapa cintamu tak terlalu menyentuhku ?
Salahkah aku yang masih tak bisa mencintaimu ?

Ku tangguhkan amarahku di reruntuhan bangunan kasihku
Ku campurkan doa yang membahana untukmu
Mencoba menambatkan bibit kasih hanya untukmu
Walau ragu masih mengurungku dalam sepi

Ku ingin menjadi seseorang yang dapat kau cinta
Menjadi dewi dihatimu
Merajai dirimu yang indah
Mengisi relungmu yang mencipta terang

Tak ingin ku cipta mimpi diantara asa
Tak ingin ku cipta luka diantara cinta
Ku ingin mengurai mimpi
Merangkul bahagia denganmu

Luka ini mengeram begitu dalam
Menghilangkan semua tenagaku
Mengucurkan air mata yang tak terhenti
Malahirkan kabut
dimataku yang perih

Begitu enggankah hati ini hingga tak mampu mencinta ?
Begitu lelahkah aku hingga terus tertidur ?
Tak mampukah ku terjaga ?

Jeritanku

Aku tak ingin menjerit kecewa
ketika kau beri semua cinta
Aku tak ingin menangis derita
ketika kau ulang sebuah duka

Aku hanya sebuah bejana
Tak tau kemana engkau akan meletakkannya
Ataukah engkau akan membiarkanku usang
ataukah terbuang, terkeping-keping

Aku adalah figura
entah dimana kau akan memajangnya
di sebuah sudut kosong nan gelap
atau di sebuah kamar
kala matamu tak henti untuk memandangiku

Sabtu, Juli 4

cinta itu bagaikan pisau bermata dua, dimana mata yang satu y dapat membuat

kita bahagia, akan tetapi pisau yang satu y lagi dapat membuat kita menjadi sedih

bahkakan mambuat kata sakit hati